idc

idc

Rabu, 12 Februari 2014

KEMBALIKAN MAHKOTA YANG HILANG



Selang dari beberapa hari ini sering mendengar kritikan tentang para Mujahid terutama yang ada di poso,entah dari siapa bermula dan kenapa itu terjadi juga entah lah kesalahan kesalahan mana yang dibuat oleh mereka di poso sana dengan melontarkan ungkapan yang kurang jelas.....

Pada hari ini,tidak ada kesibukan yang lebih menyibukan manusia dalam mengkritik para mujahid berupa celaan,pengaburan,penghinaan,penelantaran dan menyebarkan berita dusta.Banyak komentar dengan istilah memakai baju Kritik Konstruktif (membangun),nasihat seorang saudara dan ungkapan-ungkapan lainnya,sekilas tampak penuh kasih sayang namun tetapi didalamnya kejahatan busuk,penipuan,makar tipu daya juga pembodohan.


Sangat mengherankan bagi mereka yang tidak ikut berjihad atau cuma menonton mereka biasanya cuma berkritik begini dan begitu,itulah penonton,kayak para penggemar sepak bola atau penggemar petinju cuma bisa ngoceh dari tempat duduknya ABCDE.....


Masih terngiang ditelinga tentang para syuhada yang mana jenazah yang dipulangkan dalam keadaan tidak utuh lagi,bukan rahasia umum lagi buat kita terutama dari kalangan para Mujahid dan muwahid,jenazah yang ditrima sanak pamily cuma seonggok daging dan tulang yang dibungkus kulit saja,dan kita sebagai penonton dan pengkritik cuma bisa innalillah,astargfirullah,cacian dan makian,pernahkah terbesit dihati kita untuk mengembalikan mahkota dan harga diri mereka yang telah di rampas,yaa Akhy ini bukan doktrin balas dendam cuma menyampaikan sebuah kata agar kita semua sadar artinya saudara seiman.


Kita tidak tau saat ini siapa yang memakai kedua mata Syuhada "A",kita tidak tau di perut siapa sekarang jantung Syuhada "B" di tanam,kita tidak tau di tubuh siapa ginjal Syuhada "C" dan kita tidak tau dan tidak tau,maka dari itu ikhwan-ikhwan sekalian,mari kita kembalikan mahkota dan harga diri ara syuhada yang dirampas densus dan para dokter mabespolri,wahai akhy ini bukan mengajarkan doktrin balas dendam tapi ini cuma menyampaikan kalau bukan kita yang mengembalikan harga diri dan mahkota para syuhada tersebut siapa lagi....


"hai orang-orang beriman perangilah orang-orang kafir disekitarmu,dan hendaklah mereka menemui kekerasan darimu dan ketahilah bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa" (QS At-Taubah 123)


Apakah kalian membenarkannya??? sedangkan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam adalah Rahmat semesta Alam datang membawa kedamaian,kesejahtraan,keamanan,rasa cinta dan keselmatan bagi seluruh manusia.Rabb-Nya berfirman sedemikian rupa kepada-Nya,itulah pemahaman para Mujahid dahulu,andai kalian tinggal bersama mereka seribu tahun lalu dan kalian mengatakan kepada mereka "jangan menggunakan kekerasan" niscaya mereka tidak akan menerima perkataan mu itu kecuali turun Wahyu lagi dari jibril,dan Mushaf yang baru itu lalu dibagikan kepada tentara AS,densus88 dan orang-orang terkemuka dan para banci di Mabespolri.


Kalau pun memang para Mujahid membunuh oranng orang yang tidak berdosa lantas tolong paparkan orang-orang seperti apa yang tidak berdosa,adapun orang orang yang tidak berdosa itu dan saya katakan "para mujahid pergi meninggalkan anak istrinya juga tanah dan tempatnya demi membela orang-orang tak berdosa,bisa saja mereka meletakkan tangan mereka (berbai'at) di atas tangan-tangan orang yang tangan NYA di taruh ditangan mereka (penguasa MURTAD) supaya mereka bisa menjadi pejabat yang memegang jabatan tinggi,mendapat kekuasaan dan bisa tampil ditelevisi biar tambah terkenal,tapi mereka memilih "KEJANTANAN dari pada memilih KEHINAAN",mereka lebih memilih pergi berjihad dan membela saudara muslimnya,mereka leih memilih tidur dihutan ketimbang tidur dg istri dan anak-anaknya.


Mari kita menggunakan akal kita sedikit,yaa akhy coba liat Musuh-musuh Allah menggunakan segala macam tipu daya buat memecah belah umat muslim,mulai dg pengaburan sampai keberita yang dusta.Banyak sekali kasus kasus yang menyebar seperti pembunuhan,padahal mereka yang membunuh tapi dilemparkan kepada para mujahid,akibatnya sesama muslim saling bertikai dan adu jotos.


Adapun, orang yang terbunuh tanpa sengaja karena kesalahan yang dilakukan pihak mujahidin, maka sesungguhnya, kesalahan semacam ini juga ada dalam pertempuran-pertempuran yang dilakukan oleh manusia paling utama, paling berakal, dan paling benar pendapatnya. Imam Bukhari meriwayatkan dari hadits Aisyah Radhiyallahu anha, dia berkata, “Pada hari terjadinya perang Uhud, orang-orang musyrik mengalami kekalahan.” Iblis—semoga Allah melaknatinya—berteriak, “Wahai hamba-hamba Allah, barisan belakang…!!” Maka, barisan depan kembali mundur, mereka saling pukul dengan barisan belakang. Hudzaifah melihat hal itu, tiba-tiba dia teringat bapaknya, Al-Yaman. Maka dia berkata, “Wahai hamba-hamba Allah, bapakku … bapakku!!” Aisyah berkata, “Demi Allah, mereka tidak bisa menghalangi dari membunuhnya sampai mereka membunuhnya.” Hudzaifah berkata, “Semoga Allah mengampuni kalian.” Lihatlah mereka, para sahabat membunuh ayah pemilik rahasia Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam secara salah, mereka berkumpul mengepungnya kemudian membunuhnya. Padahal, mereka berperang masih menggunakan pedang dan tombak; maka bagaimana keadaannya—menurut kalian—jika perangnya menggunakan bom dan rudal -seperti yang digunakan mujahidin pada hari ini?


Kita perangi mereka yang Kafir

Apakah yang dimaksud dengan penguasa disini, adalah mereka-mereka yang mengumumkan keberpihakan mereka di bawah panji Amerika dalam perang salibnya terhadap Islam? Apakah yang kalian maksud dengan penguasa disini, adalah mereka-mereka yang menerapkan hukum yang bersumber dari undang-undang Prancis, Amerika, dan Inggris dalam permasalahan darah, harta benda, dan kehormatan kaum muslimin? Apakah yang kalian maksud dengan penguasa disini, adalah mereka-mereka yang membantu Amerika dengan harta benda, tanah, penjagaan, udara, minyak bumi, bahan pangan, obat, dan berbagai informasi, agar Amerika bisa menghemat waktu dan tenaga; sehingga Amerika bisa leluasa membunuhi kaum muslimin tanpa ada halangan yang berarti? Apakah yang kalian maksud dengan penguasa disini adalah mereka-mereka yang membunuhi para mujahidin, menawan, dan menyerahkan mereka kepada Amerika? Jika yang kalian maksud penguasa disini adalah mereka-mereka ini, maka, kami bersaksi kepada Allah bahwa mereka adalah orang-orang kafir. Dan orang yang tidak mengkafirkan mereka, maka dia termasuk orang yang paling bodoh dengan realitas dan aqidah kaum muslimin.
Bagaimana mereka tidak kafir, padahal dalam diri mereka telah terkumpul syarat-syarat pemvonisan kafir tanpa ada penghalangnya?! Mereka juga telah mengumumkan kekafiran mereka setiap pagi dan sore, di depan penglihatan dan pendengaran semua manusia. Seandainya mereka memiliki telinga, niscaya mereka akan mendengar kekafiran penguasa mereka. Seandainya mereka memiliki mata, niscaya mereka akan melihat kekafiran penguasa mereka. Seandainya mereka memiliki akal, niscaya akan mengetahui kekafiran penguasa mereka. Seandainya mereka memiliki lisan, niscaya akan mengumumkan kekafiran penguasa mereka. Akan tetapi,

“Mereka tuli, bisu, dan buta. Maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti.” [QS. Al-Baqarah: 171]

Ya akhi mari kita ke satukan kekuatan rapatkan barisan mari kita kembalikan harga diri para syuhada yang telah hilang....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar